Bulan Dzulhijjah, bulan ke-12 dalam kalender Hijriah, menjadi salah satu momen paling istimewa dalam Islam. Tak hanya menandai penyelenggaraan ibadah haji dan Hari Raya Idul Adha, Dzulhijjah juga termasuk dalam Al-Asyhurul Hurum — empat bulan suci yang dimuliakan Allah SWT.

Dalam Surat At-Taubah ayat 36, Allah SWT menegaskan keutamaan empat bulan haram tersebut: "Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan... di antaranya ada empat bulan haram."

Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Bukhari juga menyebut bahwa tiga bulan haram berturut-turut adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, ditambah Rajab sebagai bulan yang berdiri sendiri.


Keutamaan Bulan Dzulqaidah

7 Ibadah Utama di 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Puasa Sunnah di 10 Hari Pertama. Puasa sunnah selama 10 hari pertama Dzulhijjah sangat dianjurkan, terutama puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah yang dikenal sebagai puasa Arafah. ... Memperbanyak Takbir, Tahlil, dan Dzikir. ... Melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah.

"Puasa Arafah menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." (HR. Ibnu Majah)

“Hari-hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan berdzikir kepada Allah.” (HR. Muslim)

Pada hari-hari ini, umat Islam dilarang berpuasa dan dianjurkan untuk terus bertakbir hingga akhir hari Tasyrik.

Bulan Dzulhijjah Momen Muhasabah Karena berada di penghujung tahun Hijriah, Dzulhijjah juga menjadi waktu terbaik untuk melakukan muhasabah atau evaluasi diri. Meninjau kembali amalan, kesalahan, dan target spiritual selama setahun adalah langkah awal menuju hijrah pribadi yang lebih baik di bulan Muharram mendatang.

Dengan demikian, bulan Dzulhijjah bukan hanya soal ibadah ritual, tetapi momentum spiritual menyeluruh. Umat Islam diseru untuk memaksimalkan amal, menyucikan hati, dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT. Sepuluh hari pertama, Hari Arafah, Idul Adha, hingga Hari Tasyrik adalah ladang pahala yang hanya datang sekali setahun.

Bagi umat Islam yang ingin memperbaiki diri, Dzulhijjah bukan waktu untuk dilewatkan begitu saja—melainkan kesempatan emas untuk mengisi akhir tahun Hijriah dengan keberkahan. (*)


Intinya

Bulan Dzulhijah adalah waktu emas bagi umat Islam untuk meningkatkan keimanan dan amal shaleh. Memanfaatkan kesempatan ini dengan memperbanyak ibadah dan kebaikan akan mendatangkan pahala besar, membersihkan dosa, dan mempersiapkan diri menyambut Ramadan dan ibadah haji di bulan berikutnya.